Contoh Penerapan AI di Sektor Perjalanan Wisata

Contoh Penerapan AI di Sektor Perjalanan Wisata

Contoh Penerapan AI di Sektor Perjalanan Wisata – Peran Kecerdasan Buatan (AI) semakin disorot ketika berbagai industri, termasuk industri perjalanan, mulai pulih dan pulih dari keterpurukan ekonomi akibat pandemi.

Contoh Penerapan AI di Sektor Perjalanan Wisata

Contoh Penerapan AI di Sektor Perjalanan Wisata

kebsdequebec – Covid – 19- Pandemi mau tidak mau telah menghancurkan beberapa sektor usaha dan industri. Salah satu yang paling terkena dampak pandemi ini adalah industri pariwisata dan perusahaan pendukungnya. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI mencatat, sejak Februari 2020, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia mengalami penurunan tajam. Puncaknya terjadi pada April 2020, yang menurut data tahun 2021 hanya 158 ribu wisatawan. Buku Tren Pariwisata terbitan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Baparekraf.

Dan sepanjang tahun 2020, sektor pariwisata tanah air benar-benar terpuruk karena jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia hanya sekitar 4,052 juta orang. Jumlah tersebut mewakili 25 persen dari total jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia pada tahun 2019.

Sementara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mencatat pendapatan pemerintah di sektor pariwisata mengalami penurunan sebesar Rp20,7 miliar berdasarkan pendapatan. pembatasan sosial ekstensif yang menutup pintu masuk dan keluar. Indonesia.

Penurunan ini tidak hanya terjadi di Indonesia. Sebelum pandemi, jumlah wisman tumbuh pesat dan pertumbuhannya cukup stabil, yaitu mencapai 1,4 miliar pada tahun 2018 dan 1,5 miliar pada tahun 2019. Namun pada kuartal I tahun 2020 terjadi penurunan sebesar 22 persen, dan penurunan tersebut terus berlanjut. 65 persen. . Pada paruh pertama tahun 2020.

Namun di balik pelemahan ekonomi ini, pandemi ini juga mempercepat transformasi digital di berbagai sektor, termasuk perjalanan dan pariwisata. Salah satu teknologi terbaru yang kini mulai dieksplorasi dan diadopsi oleh industri perjalanan adalah kecerdasan buatan (AI).

Proses bisnis dan layanan pelanggan adalah dua bidang industri pariwisata tempat contoh penerapan AI dapat ditemukan. Operator di industri pariwisata menggunakan kecerdasan buatan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif mereka.

Berikut contoh penerapan kecerdasan buatan di industri pariwisata:

Chatbots, asisten cerdas

Chatbot pintar kini mengambil alih. peran agen perjalanan. Pemain besar di industri pemesanan, seperti Booking.com, Expedia, dan Skyscanner, sudah menggunakan chabot dalam operasi mereka. Pada awal Februari 2018, Skyscanner mengklaim bahwa interaksi penggunanya dengan aplikasi Skyscanner telah mencapai lebih dari satu juta interaksi.

Pengguna diminta untuk memulai percakapan dengan chat dengan memberikan informasi tentang perjalanan yang diinginkan pengguna. Robot kemudian mencari halaman pemesanan dan menemukan penawaran terbaik yaitu penerbangan termurah. Selain itu, chat tersebut juga mengirimkan notifikasi harga kepada pengguna sehingga pengguna dapat dengan cepat mendapatkan informasi mengenai harga tiket yang sesuai dengan anggarannya.

Bot layanan pelanggan

Contoh aplikasi bot AI ini adalah Connie si bot layanan di Hilton McLean Hotel di Virginia. , AS. Connie menggunakan teknologi NLP yang dikombinasikan dengan perangkat lunak pengetahuan domain IBM Watson AI dan Wayblazer untuk menjawab pertanyaan dari tamu hotel tentang fitur hotel dan atraksi lokal serta membuat rekomendasi.

Connie bahkan dapat menggerakkan kaki dan lengannya untuk menunjukkan arah kepada tamu hotel dan mengekspresikan emosi yang berbeda dengan kilatan warna yang berbeda. Connie yang memiliki algoritma AI terus belajar dari interaksi manusia dan meningkatkan keterampilannya.

Contoh lain penerapan robot kecerdasan buatan disajikan oleh hotel Henna. Terletak di Nagasaki, Jepang, hotel ini merupakan hotel pertama di dunia yang menggunakan robot multibahasa yang tugas utamanya mengurus proses check-in dan check-out tamu.

Menjelajahi analisis data untuk mendapatkan wawasan

Pariwisata merupakan salah satu sektor yang memiliki “harta” berupa tumpukan data. Big data ini seperti permata tersembunyi bagi perusahaan perjalanan jika mereka dapat menafsirkannya secara efektif dan mengidentifikasi hal-hal berharga bagi pelanggannya. Dengan menerapkan kecerdasan buatan, perusahaan dapat dengan cepat dan akurat menyortir kumpulan data berukuran besar, yang merupakan tugas sulit jika hanya dilakukan oleh manusia.

Kegiatan Dorchester Collection Hotel dapat menginspirasi para pelaku bisnis perhotelan. Hotel bintang lima di London, Inggris, milik Badan Investasi Brunei, memproses dan menganalisis survei umpan balik pelanggan, ulasan pelanggan, dan survei online menggunakan platform kecerdasan buatan yang disebut Metis untuk mendapatkan wawasan tentang kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Analisis Sentimen Media Sosial

Banyak perusahaan penerbangan dan hotel menggunakan teknologi analisis sentimen berbasis AI untuk mengidentifikasi sentimen yang diungkapkan wisatawan di media sosial dan kaitannya dengan pengalaman perjalanan mereka.

Misalnya, jika seorang pelanggan memposting dan mengungkapkan kekesalannya terhadap penundaan waktu penerbangan tertentu di media sosial, maka pendengar akan menganalisis perkataan pelanggan tersebut. Algoritme kecerdasan buatan kemudian memproses emosi tersebut dan membuat rekomendasi untuk memecahkan masalah pelanggan.

 

Baca juga : Aplikasi Virtual Tour Membawa Pengalaman Menjelajahi Dunia

 

Pemetaan Kamar + Pelacakan Harga Dinamis

Pemain di industri pariwisata telah menerapkan sistem pemetaan kamar. Sistem ini melacak harga satu jenis kamar, yang biasanya berubah secara dinamis di berbagai hotel. Didukung kecerdasan buatan, sistem ini tidak hanya bisa memprediksi harga suatu jenis ruangan, tapi juga memprediksi kapan dan berapa lama harga akan bertahan di level terendahnya.

Contoh lain penerapan AI yang diprediksi oleh banyak pemasar di industri perjalanan adalah penanganan bagasi yang cerdas. Bandara harus menangani jutaan tas setiap tahunnya. Penyedia solusi TI industri bandara Société Internationale de Télécommunications Aéronautiques (SITA) telah menyoroti potensi kecerdasan buatan dalam sistem penanganan bagasi bandara. Salah satu bandara yang telah menggunakan sistem penanganan bagasi berbasis AI ini adalah Bandara Eindhoven di Belanda. Sistem ini mampu menangani barang bawaan penumpang tanpa label bagasi.

Contoh penerapan AI pada robot ini adalah Connie, robot penjaga keamanan di Hotel Hilton McLean di Virginia, AS. Connie menggunakan teknologi NLP dengan IBM Watson AI dan kecerdasan domain Wayblazer untuk menjawab pertanyaan dari tamu hotel tentang fitur hotel dan atraksi lokal serta membuat rekomendasi.

Connie bahkan dapat menggerakkan kaki dan lengannya untuk menunjukkan arah kepada tamu hotel dan mengekspresikan emosi yang berbeda dengan kilatan warna yang berbeda. Connie yang memiliki algoritma AI terus belajar dari interaksi manusia dan meningkatkan keterampilannya.

Contoh lain penerapan robot kecerdasan buatan diperkenalkan oleh hotel Henna. Terletak di Nagasaki, Jepang, hotel ini merupakan hotel pertama di dunia yang menggunakan robot multibahasa yang tugas utamanya mengurus proses check-in dan check-out tamu.

Penggali Wawasan Analisis Data

Perjalanan merupakan salah satu sektor yang memiliki “kekayaan” dalam bentuk data yang sangat banyak. Big data ini seperti permata tersembunyi bagi perusahaan perjalanan jika mereka dapat menafsirkannya secara efektif dan mengidentifikasi hal-hal berharga bagi pelanggan. Dengan menerapkan kecerdasan buatan, perusahaan dapat dengan cepat dan akurat menyortir kumpulan data berukuran besar, yang merupakan tugas sulit jika hanya dilakukan oleh manusia.

Kegiatan Dorchester Collection Hotel dapat menginspirasi para pelaku bisnis perhotelan. Hotel bintang lima di London, Inggris, milik Badan Investasi Brunei, memproses dan menganalisis survei umpan balik pelanggan, ulasan pelanggan, dan survei online menggunakan platform kecerdasan buatan yang disebut Metis untuk mendapatkan wawasan tentang kinerja perusahaan secara keseluruhan.

 

Baca juga : Perkembangan Teknologi Digital Marketing 2024

 

Analisis Sentimen Media Sosial

Banyak perusahaan penerbangan dan hotel menggunakan teknologi analisis sentimen berbasis AI untuk mengidentifikasi sentimen yang diungkapkan wisatawan di media sosial dan kaitannya dengan pengalaman perjalanan mereka.

Misalnya, jika seorang pelanggan memposting dan mengungkapkan kekesalannya terhadap penundaan waktu penerbangan tertentu di media sosial, maka pendengar akan menganalisis perkataan pelanggan tersebut. Algoritme kecerdasan buatan kemudian memproses emosi tersebut dan membuat rekomendasi untuk memecahkan masalah pelanggan.

Pemetaan Kamar + Pelacakan Harga Dinamis

Pemain di industri pariwisata telah menerapkan sistem pemetaan kamar. Sistem ini melacak harga satu jenis kamar, yang biasanya berubah secara dinamis di berbagai hotel. Didukung kecerdasan buatan, sistem ini tidak hanya bisa memprediksi harga suatu jenis kamar, tapi juga memprediksi kapan dan berapa lama harga akan bertahan di level terendahnya.

Contoh lain penerapan AI yang diprediksi oleh banyak pemasar di industri perjalanan adalah penanganan bagasi yang cerdas. Bandara harus menangani jutaan tas setiap tahunnya. Penyedia solusi TI industri bandara Société Internationale de Télécommunications Aéronautiques (SITA) telah menyoroti potensi kecerdasan buatan dalam sistem penanganan bagasi bandara. Salah satu bandara yang telah menggunakan sistem penanganan bagasi berbasis AI ini adalah Bandara Eindhoven di Belanda. Sistem ini mampu menangani barang bawaan penumpang tanpa label bagasi.

Back To Top